TEKNIK MESIN GERINDA
RODA GERINDA
A.
Spesifikasi dan
Bentuk Roda Gerinda
Tujuan adanya spesifikasi dari roda gerinda
adalah mempermudah memilih jenis roda gerinda yang sesuai dalam pengerjaan
suatu benda kerja tertentu.
Factor-faktor yang mempengaruhi pemilihan roda
gerinda adalah
• Jenis material benda kerja
• Jenis pengerjaan (basah/kering)
• Bentuk benda kerja
• Tujuan pengerjaan
• Mesin yang digunakan
1.
Spesifikasi Roda
Gerinda
Roda gerinda mempunyai arti alat potong dalam
proses pengerindaan.Unsur pokok yang terdapat dalam roda gerinda adalah butiran
bahan asah dan perekat.
Hal-hal yang mempengaruhi spesifikasi roda
gerinda adalah
a) Jenis Bahan Asah
A
|
Alumunium
Oxide (oksida alumunium)
|
C
|
Silicon
Carbida (karbida silisium)
|
D
|
Diamond
(intan)
|
Ada table yang lebih spesifik lagi :
Winterthur Qualities Vitrified Bond Characteristic
11C
|
Silicon
Carbide (green)
|
A
|
Regular
Aluminium Oxside (brown)
|
29A
|
Mono
crystalline Alumunium okside (milky white)
|
31A
|
Semi-Pure
Alumunium okside (grayish blue)
|
42A
|
White-Pure
Alumunium okside with white liring bond
|
49A
|
White-Pure
Alumunium okside with light blue liring bond
|
53A
|
White-Pure
Alumunium okside with red brown special liring bond
|
57A
|
Pure
alumunium oide (light pink)
|
61A
|
Mixeture of
semi-pure and pure alumunium oxide (grey)
|
64A
|
Mono
crystalline Alumunium combined with pure alumunium oxide (pink)
|
67A
|
Mono
crystalline Alumunium oxide (light grey)
|
68A
|
Pure
alumunium oxide (ruby)
|
93A
|
Microcrystalline
intered alumunium okside (30%)
|
95A
|
Microcrystalline
intered alumunium okside (50%)
|
Resinold bond
C
|
Silicone
Carbide (black)
|
11C
|
Silicone
Carbide (green)
|
AC
|
Mixture of
normal alumunium oxside and silicone carbide
|
ZA
|
Mixture of
zirconia and normal alumunium oxside
|
31A
|
Semi-Pure
Alumunium okside (grayish blue)
|
42A
|
White-Pure
Alumunium okside
|
Resionoid bond reinforced
C
|
Silcone
carbide (black)
|
A
|
Normal
alumunium oxside (brown)
|
2.
Ukuran Bahan Asah
Ukuran
butiran abrasive (bahab asah) dinyatakan dalam bentuk angka-angka.Angka semakin
kecil menunjukan angka abrasive besar dan sebaliknya.Abrasive yang besar (angka
kecil) mempunyai kemampuan potong baik.Abrasive yang halus (angka besar)
menghasilkan menghasilkan kualitas permukaan dan daya bentuk dan halus.
Kasar
|
12 ,14, 16, 20, 24
|
Sedang
|
30, 36, 46, 56, 60
|
Halus
|
70, 80, 90, 100, 120
|
Sangat halus
|
15, 180, 220, 240
|
Tepung
|
28, 320, 400, 500, 800, 1200
|
3.
Tingkat Kekerasan
Kekerasan
roda gerinda dinyatakan dalam bentuk huruf-huruf.Keras atau luanaknya roda
gerinda ditentukan dari mudah/tidaknya butiran abrasive terlepas.Roda gerinda
lunak digunakan untuk benda keras dan sebaliknya.
Sangat lunak
|
E, F, G
|
Lunak
|
H, I, J, K
|
Sedang
|
L, M, N, O
|
Keras
|
P, Q, R, S
|
Sangat keras
|
T, U, V, W
|
4.
Susunan Butiran
Bahan Asah
Struktur roda
gerinda menunjukan porositas dari roda gerinda yang ditentukan oleh
perbandingan dan susunan dari susunan butiran bahan asah dan
perekat.Perbandinag perekat dalam roda gerinda sekitar 10-30% dari volume total
roda gerinda.Stuktur roda gerinda dibedakan menjadi 2 :
a) Struktur Tertutup/Padat (ruang butiran kecil)
Apabila
butiran pengasah saling berdekatan dibandingkan ukurannya.Stiktur tertutup
melakukan
b) Stuktur Terbuka (ruang butiran lebar)
Ruang
butiran-butiran pengasah lebar.Melakukan proses “Kerja Kering” cocok digunakan
untuk proses pengasaran.
Struktur roda gerinda dinyatakan dalam
angka-angka :
Rapat
|
0, 1, 2, 3
|
Sedang
|
4, 5, 6
|
Renggang
|
7, 8, 9, 10,
11, 12
|
5.
Jenis perekat
Perekat
Berfungsi
sebagai pengikat butiran-butiran bahan asah agar menyatu dan tidak mudah
terlepas dari buturan-butiran lainnya.
Beberapa jenis perekat yang sering
digunakan :
Tembikar/Vitrified (V)
|
Bersifat
tidak mudah terpengaruh dari air,oli,ataupun perubahan suhu.
|
Silikat/silicate (S)
|
Digunakan
untuk bahan yang sensitive terhadap panas.
|
Bakelit/Resin (BF)
|
digunakan
untuk roda gerinda yang mempunyai kecepatan putaran tinggi.
|
Karet/Rubber (R)
|
Digunakan
untuk roda gerinda yang elastic
|
Embalau/Shellac (D):
|
Digunakan
untuk menghasilkan permukaan yang sangat halus.
|
6.Kode Pabrik
Kode pabrik untuk pengerindaan
khusus,atau pilihan lain dari pabrik.
Beberapa yang termasuk kode jenis Alumunium Oxide
A
|
Untuk
mengerinda alat potong
|
32A & 25A
|
Untuk
mengerinda baja kenyal dan alat potong
|
38A
|
Untuk
mengerinda ringan serta baha yang sensitive dari panas
|
57A
|
Untuk
mengerinda bahan lunak dan liat
|
19A
|
Untuk
mengerinda bagian luar pada proses surface dan silindring grinding
|
23A
|
Untuk
mengerinda dengan hasil yang presisi sekali
|
Karbida Silisium/Carbide Silisium (C)
Terbuat dari
baha Carbide Silisium.Bersifat getas dan mudah pecah,sehingga mudah untuk
memunculkan sisi potong yang baru.Digunakan untuk mengerinda benda kerja yang
terbuat dari besi tuang,kuningan,perunggu,tembaga,alumunium,batu
karet,plastic,stainlees steel dan cardida semen (material yang keras).
Intan/Diamond (D)
Terbuat dari
Intan dan mempunyai tingkat kekerasan yang paling tinggi.Digunakan untuk
mengerida benda kerja yang terbuat dari karbida
semen,keramik,kaca,granit,kuarsa,marmer,dan batu-batu permata.
Jenis butiran Diamond dikelompokan
menjadi 4 macam :
D
|
Natural
Diamond
|
MD
|
MD :Man made
Diamond
|
CD
|
CD :Nickel
coated Man made Diamond
|
CDC
|
CDC :Coper
coated Man made Diamond
|
MESIN GERINDA PRESISI
Mesin gerinda
presisi adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus
dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi.
Jenis-jenis Mesin gerinda presisi
1)
Mesin gerinda permukaan (surface grinding)
Digunakan
untuk mengerinda permukaan rata,untuk menghasilkan permukaan yang
datar/rata.contoh:blok vee,caliper,bed mesin
2)
Mesin gerinda selindris (silindris grinding)
Digunakan
untuk mengerinda bentu silindris.contoh:shaft,poros/AS,spindle mesin,test bar,bearing,dll
3)
Mesin gerinda alat potong (tool grinding)
Digunakan
untuk pengerindaan alat potong.contoh:pahat,cutter,twist drill.
1.
Surface Grinding
Ø Jenis mesin
• Mesin gerinda sumbu mendatar dengan gerakan
meja berputar.
• Mesin gerinda sumbu mendatar dengan gerakan
meja bolak-balik.
• Mesin gerinda sumbu tegak dengan gerakan meja
berputar.
• Mesin gerinda sumbu tegak dengan gerakan meja
bolak-balik.
Ø Bagiab-bagian utama mesin
• Alas mesin/bad mesin
• Eretan
• Meja
• Badan atau kolom tegak
• Kapala gerinda
• Unit pengendali (mekanik,listrik,hidrolik)
Ø Jenis pengerindaan
Pengerindaan kering
Pengerindaan tanpa mengunakan cairan
pendingin,biasanya disababkab karena tujuan pengerindaan dengan beberapa factor
yang mempengaruhi yaitu jenis bendakerja,proses pengerjaan,mesin,roda
gerinda,dll.
Beberapa akibat dalam proses pengerjaan
• Suhu pengerjaan yang terlalu tinggi
• Chip/debu yang timbul menjadi berterbangan.
Pengerindaan basah
Pengerindaan basah adalah pengerindaan dengan
menggunakan cairan pendingin.
Ø Perlengkapan mesin
Tergantung pabrik pembuat mesin dan biasanya
dalam pembelian mesin untuk kelengkapan standar tidak dikenakan biaya lagi.
Kelengkapan tambahan
• Unit pendingin untuk mendingikan benda kerja pada
saat pengerjaan basah.
• Unit penyedot debu untuk menyedot debu pada
saat pengerjaan kering.
• Intan pengasah untk menajamkan roda gerinda.
• Meja magnet tetap untuk memegang benda kerja
dengan sumber magnet dari magnet tetap.
Merupakan gabungan dari beberapa elemen :pelat
atas,rumah magnet,magnet permanent,pelat tutup atas.
• Meja magnet listrik untuk memegamng benda
kerja dengan sumber magnet dari arus listrik.
• Meja sinus untuk mengerinda benda kerja
bersudut lancip.
• Swivel vice untuk mengerinda benda kerja yang
memiliki banyak sudut.
• Alat penyeimbang untuk pemeriksa atau
penyeimbang roda gerinda pada poros.
• V-block magnet untuk memegang benda kerja
berbentuk bulat.
2.
Silindring Grinding
Ø Jenis mesin
Mesin gerinda silindris sederhana.Digunakan
untuk :
• Mengerinda bagian luar dari poros
lurus,step,tirus,atau bentuk tertentu.
• Mengerinda produksi masal.
Ø Bagian-bagian utama mesin adalah
• Alas mesin/bed
• Kepala lepas
• Kepala gerinda
• Unit pengendali
• Unit pendingin
• Baut penyetel kedataran
• Mesi gerinda silindris universal
Mesin gerinda silindris universal
Funsinya sama dengan mesin gerinda
sederhana,perbedaannya terletak pada kepala tetap dan kepala gerinda yang bisa
diputar dengan sudut tertentu.
3.
Tool grinding
Ø Bagian-bagian utama mesin
• Bad mesin
• Meja mesin
• Kepala gerinda
• Kepala lepas
• Penyedot debu
• Unit pendingin
• Unit pengendali
Ø Perlengkapan mesin
• Penopang gigi
• Indexing head
• Vice
• Intan pengasah.
Jenis-jenis Batu Gerinda
Fungsi dari batu gerinda berbeda-beda dalam pemakaiannya, berikut
fungsi dari beberapa jenis batu gerinda :
1.Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
1.Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti handtap, countersink, mata bor, dan sebagainya.
2.Cup wheels, untuk melakukan
penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
4.Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
5.Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan
penggerindaan diameter dalam suatu jenis produk.
6.Saucer Grinding
Wheels, Gerinda ini biasa digunakan
untuk mengerinda bergelombang dan gerinda pemotong. Ini menemukan penggunaan
yang luas di non-mesin daerah, karena hal ini filers bertemu digunakan oleh
roda piring untuk menjaga bilah gergaji.
7.Diamond Grinding Wheels, Dalam roda berlian berlian industri tetap terikat ke tepi. Digunakan untuk mengerinda bahan-bahan keras seperti beton, batu permata dll. Sebuah melihat menggorok dirancang untuk mengiris batu permata seperti bahan keras.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis
batu, juga mempunyai warna batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang
dimiliki batu mempunyai karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada
umumnya terdapat warna merah muda dan hijau
Jenis Perekat batu gerinda
Batu gerinda tersusun dari abrasive dan
perekat yang saling melengkapi dalam pembentukan sifat-sifat
batu gerinda. Karena itu ada beberapa jenis perekat dan cara perekatan yang
berbeda-beda. Diantaranya yang digunakan adalah :
1. Vitrified Bond
Perekat yang
bila digunakan untuk membuat batu gerinda memberikan sifat yang tahan air,
garam, oli bahan-bahan kimia dan tahan intuk disimpan dalam waktu lama ini
adalahi adalah perekat yang paling banyak digunakan dalam pembuatan batu
gerinda, Kira-kira 80% dari batu gerinda yang ada menggunakan perekat jenis
ini. Namun roda gerinda ini cukup sensitive terhadap terhadap hentakan dan
pukulan akan tetapi jarang sekali dalam penggerindaan batu gerinda mendapat
beban kejut yang tinggi.
Perekat ini terdiri dari tanah liat, feldspar
dan kwarsa. Didapat dari campuran tanah liat, feldspar dan kwarsa yang dicampur
pada suhu 1100o-1350o C (disebut juga ikatan keramik,
krena bahan pengikatnya berupa keramik). Proses bembuatan batu gerindanya
sendiri dengan mencampurkan bahan-bahan tersebut dengan butiran abrasive dalam
temperature tinggi kemudian didinginkan. Pengerasannya umumnya secara kering,
dengan membentuk roda gerinda dalam cetakan logam dan diberi tekanan tertentu
secara hidrolis kemudian dibakar selama 1-14 hari tergantung pada ukuran roda
gerinda. Proses pembakarannya seperti proses pembakaran keramik. Roda gerinda
dengan proses vitrified keras dan berongga namun tidak dapat digunakan untuk
membuat roda gerinda yang tipis seperti gerinda potong, karena tidak mampu
menahan beban dari samping. Prosentase dari perekat ini juga mempengruhi
tingkatannya, berbagai tingkatan batu gerinda dicapai dengan mengadakan
perubahan prosentase dari perekat ini.
Perekat ini terbagi menjadi beberapa jenis,
diantaranya :
1.) Jenis umum
Disimbolkan dengan kode V. Jenis ini biasa
digunakan untuk penggerindaan dengan jumlah pembuatan banyak dan bahan yang
digerinda kurang sensitive terhadap panas.
2. Jenis BE (VBE)
J enis perekat yang digunakan untuk pembuatan
batu gerinda untuk penggerindaan alat perkakas atau perbengkelan yang
penggerindaannya tipis.
3. Jenis G
Perekat ini penyempurnaan dari jenis V, dan
merupakan perbaikan dari jenis VBE. Perekat ini digunakan untuk mengikat
abrasive jenis 19A dan 32A.
4. Jenis K
Khusus untuk perekat
abrasive silicon carbide.
2. Silicate bond
Batu gerinda
dengan perekat jenis ini tahan terhadap air, sangat cocok untuk penggerindaan
basah. Dibuat dari sodium silicate dan oksida seng sebagai bahan anti air.
Pembutan batu gerinda dengan mencampurkan abrasive dan perekat kemudian dituang
dalam cetakan dari logam dan dipangang dalam suhu 260oC selama 2-3
hari. Perrekat ini menghasilkan panas yang lebih rendah, karena daya ikatnya
yang tidak sekuat vitrified sehingga butiran abrasivenya dapat lebih mudah
lepas. Digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong dan biasa disebut
“pulder Acting”
3. Shellac bond
Merupakan organic bond karena terbuat dari bahan organic yang biasa
dikenal dengan nama damar. Batu gerinda dengan shellac bond sangat ulet dan
elastis sehingga cocok untuk membuat batu gerind yang tipis dan pembuatan
profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan mencampur abrasive dengan
shellac atau damar dalam uap panas kemudian dimasukkan dalam cetakan panas dari
baja kemudian digiling atau dipres. Kemudian roda gerinda dipanggang beberapa
jam pada suhu sekitar 150oC. Sangat baik untuk pembuatan roda
gerinda yang tipis yang digunakan untuk pengerjaan halus. Kelemahannya hanya
pada ketahanan panas yang kurang.
4. Rubber bond
Perekat ini
dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang sangat tipis sekalipun.
Sifat-sifat yang dimiliki sama dengan tipe perekat shellac bond yaitu ulet dan
elastis sehingga tepat untuk membuat batu gerinda yang tipis dan pembuatan
profil-profil tajam. Pembuatan batu gerinda dengan cara mencampur karet murni
dengan belerang (digunakan sebagai “centerless feed wheels”) dan abrasive
kemudian dialirkan ke dalam rol pencampur yang panas. Setelah itu dibentuk
menjadi ukuran yang pas.
Batu gerinda dengan rubber bond biasanya
digunakan untuk menggerinda permukaan yang sangat halus dan baik, seperti
halnya alur dan bantalan peluru. Digunakan juga untuk portable grinder yang
digunakan untuk menghilangkan bekas pengelasan. Selain itu juga dapat digunakan
untuk pemotong dengan tambahan bahan-bahan tertentu.
5. Resenoid bond
Dalam proses
resenoid(bakelit) ini butiran abrasive dicampur dengan serbuk bakelit dan
larutan, secara termo setting dicetak dan dipanggang. Perekat ini sangat kuat
dan keras. Roda gerinda dari proses ini mampu membersihkan bahan secara cepat.
Umumnya dipakai di bengkel pengecoran untuk
pembuangan percikan pengelasan. Kecepatan potong (cs) batu gerindanya mencapai
45-80 ms-1. Dapat digunakan untuk membuat batu gerinda yang tipis
dan tiddak trpengaruh pada perubahan temperature. Namun batu gerinda ini lemah
terhadap bahan kimia dan tidak tahan lama bila disimpan.
6. Magnesium oksiklorida
Jenis perekat
magnesium oxyclorida telah dipakai sejak awal abad kedua puluh. Perekat jenis
ini tidak begitu dikenal sekarang. Magnesium oxyclorida merupakan reaksi
komplek dari magnesium oxide, magnesium chloride dan air yang dipadu dengan
standar komposisi tertentu.
Spesifikasi Batu Gerinda ( Grinding Wheels )
Pada saat
anda melihat detail produk dari batu gerinda , anda akan melihat informasi
mengenai spesifikasi dari batu grinda (spec)
dalam bentuk serangkaian huruf dan angka seperti A24SBF, A30RBF dan lain
sebagainya. Kode-kode tersebut tercantum di atas setiap batu gerinda untuk
menyatakan kandungan material batu gerinda, tingkat kekasarannya, tingkat
kekerasan materialnya dengan mengetahui hal tersebut, kita dapat mengetahui
batu gerinda tersebut dapat digunakan untuk menggerinda atau memotong material
apa.
Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut :
Untuk mengenali hal-hal tersebut, maka kita perlu mengenali kode spesifikasi tersebut :
- Huruf paling depan menyatakan kandungan material utama, yang umum digunakan adalah :
- A : Aluminium Oxide (Biasanya untuk Metal dan Stainless Steel)
- WA : White Aluminium Oxide (Biasanya untuk Stainless Steel)
- C : Silicone Carbide (Biasanya untuk Batu dan Bahan Bangunan)
- GC : Green Silicone Carbide (Biasanya untuk Kaca, Keramik, dan bahan bangunan lainnya)
- Angka menyatakan ukuran atau kekasaran dari batu Gerinda, semakin kecil nilainya maka semakin kasar, sebaliknya semakin besar maka semakin halus.
- Angka 8 – 24: Bisa disebut sebagai kasar / coarse
- Angka 30 – 60 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
- Angka 70 – 220 : Bisa disebut sebagai halus / fine
- Angka 220 – 800 : Bisa disebut sebagai sangat halus / very fine
- Angka 1000 atau lebih : Bisa disebut sebagai ultra halus / ultra fine
- 1 berikutnya menyatakan tingkat kekerasan atau kekuatan dari perekatan material, biasanya diwakili oleh urutan huruf dari D hingga Z . Dimana D menyatakan sangat lunak sedangkan Z sangat keras.
- Huruf D,E,F,G : Bisa disebut sebagai sangat lunak / very soft
- Huruf H,I,J,K : Bisa disebut sebagai lunak / soft
- Huruf L,M,N,0 : Bisa disebut sebagai sedang / medium
- Huruf P,Q,R,S : Bisa disebut sebagai keras / hard
- Huruf T hingga Z : Bisa disebut sebagai sangat keras / very hard
- 1 atau 2 huruf berikutnya menyatakan jenis perekatan yang digunakan, yang umum digunakan adalah :
- B : menyatakan Resinoid, atau perekatan menggunakan bahan resin
- BF : menyatakan Resinoid Reinforced, atau perekatan menggunakan bahan resin yang diperkuat
- V : menyatakan Vitrified, atau perekatan dengan memanaskan material hingga titik cair
- S : menyatakan Sillicate, atau perekatan menggunakan bahan silika
Sebagai
contoh, kita ambil kode A24SBF, yang merupakan spesifikasi dari batu gerinda
tangan Nippon Resibon, dengan kode produk kami BT045.
- A : Menyatakan bahwa meterial utama dari batu gerinda ini adalah Aluminium Oksida
- Angka 24 : Menyatakan tingkat kekasaran batu gerinda yang berada pada tingkat kasar ( coarse)
- S : Menyatakan kekuatan rekat dari batu gerinda ada pada tingkat keras ( hard )
- BF: Menyatakan jenis perekatan material menggunakan bahan resin yang diperkuat
0 komentar:
Posting Komentar